About this blog

Followers

About Me

RSS

sdsd

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

wireless

Wireless Network for Dummy  Jaringan tanpa kabel sebenarnya tidak sesulit sistem cable network bahkan lebih mudah. Sistem jaringan WIFI atau Wireless tidak memerlukan penghubung cable network antar computer. Bila jenis coax atau UTP cable memerlukan kabel sebagai media tranfer, dengan Wireless network hanya dibutuhkan ruang atau space dimana jarak jangkau network dibatasi kekuatan pancaran signal radio dari masing masing computer.

Keuntungan dari sistem WIFI , pemakai tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarang jangkauan dari satu titik pemancar WIFI. Untuk jarak pada sistem WIFI mampu menjangkau area 100feet atau 30M radius. Selain itu dapat diperkuat dengan perangkat khusus seperti booster yang berfungsi sebagai relay yang mampu menjangkau ratusan bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Bahkan hardware terbaru, terdapat perangkat dimana satu perangkat Access Point dapat saling merelay (disebut bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik sehingga memperjauh jarak jangkauan dan dapat disebar dibeberapa titik dalam suatu ruangan untuk menyatukan sebuah network LAN.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ada 2 cara menghubungkan antar PC dengan sistem Wireless yaitu Adhoc dimana 1 PC terhubung dengan 1 PC dengan saling terhubung berdasarkan nama SSID (Service Set IDentifier). SSID sendiri tidak lain nama sebuah computer yang memiliki card, USB atau perangkat wireless dan masing masing perangkat harus diberikan sebuah nama tersendiri sebagai identitas.

Kedua jaringan paling umum dan lebih mudah saat ini dengan sistem Access point dengan bentuk PCI card atau sebuah unit hardware yang memiliki fungsi Access point untuk melakukan broadcast ke beberapa computer client pada jarak radius tertentu.

DIbawah ini menjelaskan bagaimana cara sebuah computer dapat saling terhubung dengan network wireless

Infra Structure, Adhoc dan public service Wireless Network

Sistem Adhoc adalah sistem peer to peer, dalam arti satu computer dihubungkan ke 1 computer dengan saling mengenal SSID. Bila digambarkan mungkin lebih mudah membayangkan sistem direct connection dari 1 computer ke 1 computer lainnya dengan mengunakan Twist pair cable tanpa perangkat HUB.

Jadi terdapat 2 computer dengan perangkat WIFI dapat langsung berhubungan tanpa alat yang disebut access point mode. Pada sistem Adhoc tidak lagi mengenal sistem central (yang biasanya difungsikan pada Access Point). Sistem Adhoc hanya memerlukan 1 buah computer yang memiliki nama SSID atau sederhananya nama sebuah network pada sebuah card/computer.

Dapat juga mengunakan MAC address dengan sistem BSSID (Basic Service Set IDentifier – cara ini tidak umum digunakan), untuk mengenal sebuah nama computer secara langsung. Mac Address umumnya sudah diberikan tanda atau nomor khusus tersendiri dari masing masing card atau perangkat network termasuk network wireless. Sistem Adhoc menguntungkan untuk pemakaian sementara misalnya hubungan network antara 2 computer walaupun disekitarnya terdapat sebuah alat Access Point yang sedang bekerja.

SSID adalah nama sebuah network card atau USB card atau PCI card atau Router Wireless. SSID hanyalah sebuah nama untuk memberikan tanda dimana nama sebuah perangkat berada. BSSID adalah nama lain dari SSID, SSID diberikan oleh pemakai misalnya “pcsaya” pada computer yang sedang digunakan dan computer lainnya dibuatkan nama “pckamu”. Sedangkan BSSID mengunakan basis MAC address. Jangan terlalu bingung dengan istilah baru tersebut. Bila sebuah koneksi wireless ingin saling berhubungan, keduanya harus mengunakan setup Adhoc. Bila disekitar ruangan terdapat perangkat Access Point, perlu diingatkan untuk mengubah band frekuensi agar tidak saling adu kuat signal yang memancar didalam suatu ruangan.

Adhoc diagram- picture www.windowsnetworking.com

Sistem kedua yang paling umum adalah Infra Structure. Sistem Infra Structure membutuhkan sebuah perangkat khusus atau dapat difungsikan sebagai Access point melalui software bila mengunakan jenis Wireless Network dengan perangkat PCI card.

Mirip seperti Hub Network yang menyatukan sebuah network tetapi didalam perangkat Access Point menandakan sebuah sebuah central network dengan memberikan signal (melakukan broadcast) radio untuk diterima oleh computer lain. Untuk mengambarkan koneksi pada Infra Structure dengan Access point minimal sebuah jaringan wireless network memiliki satu titik pada sebuah tempat dimana computer lain yang mencari menerima signal untuk masuknya kedalam network agar saling berhubungan. Sistem Access Point (AP) ini paling banyak digunakan karena setiap computer yang ingin terhubungan kedalam network dapat mendengar transmisi dari Access Point tersebut.

Access Point inilah yang memberikan tanda apakah disuatu tempat memiliki jaringan WIFI dan secara terus menerus mentransmisikan namanya – Service Set IDentifier (SSID) dan dapat diterima oleh computer lain untuk dikenal. Bedanya dengan HUB network cable, HUB mengunakan cable tetapi tidak memiliki nama (SSID). Sedangkan Access point tidak mengunakan cable network tetapi harus memiliki sebuah nama yaitu nama untuk SSID.

InfraStructure diagram- picture www.windowsnetworking.com

Keuntungan pada sistem access point (AP mode):

  • Untuk sistem AP dengan melayani banyak PC tentu lebih mudah pengaturan dan computer client dapat mengetahui bahwa disuatu ruang ada sebuah hardware atau computer yang memancarkan signal Access Point untuk masuk kedalam sebuah network .
  • Keuntungan kedua bila mengunakan hardware khusus, maka tidak diperlukan sebuah PC berjalan 24 jam untuk melayani network. Banyak hardware Access point yang yang dihubungkan ke sebuah hub atau sebuah jaringan LAN. Dan computer pemakai Wifi dapat masuk kedalam sebuah jaringan network.
  • Dan sistem security pada model AP lebih terjamin. Untuk fitur pengaman sebuah Hardware Access Point memiliki beberapa fitur seperti melakukan block IP, membatasi pemakai pada port dan lainnya.

Sebuah Access point baik berupa sebuah card WIFI yang ditancapkan pada slot computer atau jenis USB card dan lainnya dengan mengaktifkan fungsi Access point ataupun sebuah alat khusus Access point yang berdiri sendiri dengan antena dan adaptor power bisa difungsikan sebagai Bridge network, router (gateway).

Sistem Access point juga diterapkan pada sebuah layanan service. Misalnya layanan network disebuah terminal airport atau layanan khusus yang dibuat sebuah service provider untuk internet umumnya mengunakan sistem Adhoc. Pada sistem layanan tersebut biasanya pemakai Wifi harus login sesuai ketentuan yang diperlukan dari penyelangara service tersebut.

Contoh pada gambar dibawah ini. Setting tersebut digunakan oleh Windows dimana pemakai memilih apakah akan terkoneksi ke jaringan bebas misalnya layanan service internet dari sebuah service provider (ISP), atau untuk memasuki jaringan dari sebuah network atau melakukan hubungan dengan computer lain secara peer to peer.

Pemakai dapat memberikan sebuah nama untuk satu alata Access Point. Nama tersebut dikenal dengan Service Set IDentifier (SSID) atau nama sebuah network dan dipengaruhi oleh huruf besar kecil (case sensitive). Untuk batas memiliki panjang maksimum 32 karakter untuk sebuah nama SSID network. SSID nantinya akan dibawah sebagai nama dari gelombang frekuensi yang diterima oleh card WIFI lain agar dikenal keberadaannya oleh computer lain.

BIla digambarkan secara sederhana, misalnya sebuah computer dalam kondisi Access Point mode atau sebuah hardware diberikan nama “pcgue”, maka bisa dibayangkan alat tersebut atau computer tersebut sedang berteriak dengan nama PCGUE , dan computer lain akan mengenal oh disana ada network WIFI dengan nama PCGUE sebagai nama SSID.

Untuk standard, dibawah ini adalah standard yang umum digunakan bagi indoor computer wireless network.

Standard 802.11a, 802.11b, 802.11g

802.11a

Standard 802.11a, adalah model awal yang dibuat untuk umum. Mengunakan kecepatan 54Mbps dan dapat mentranfer data double dari tipe g dengan kemampuan bandwidth 72Mbps atau 108Mbps. Sayangnya sistem ini tidak terlalu standard, karena masing masing vendor atau pabrikan memberikan standard tersendiri. 802.11a mengunakan frekuensi tinggi pada 5Ghz sebenarnya sangat baik untuk kemampuan tranfer data besar. Tetapi 802.11a memiliki kendala pada harga , komponen lebih mahal ketika perangkat ini dibuat untuk publik dan jaraknya dengan frekuensi 5GHz konon lebih sulit menembus ruang untuk kantor. Pemilihan 5Ghz cukup beralasan, karena membuat pancaran signal frekuensi 802.11a jauh dari gangguan seperti oven microwave atau cordless phone pada 2GHz, tetapi frekuensi tinggi juga memberikan dampak pada daya jangkau relatif lebih pendek

by google

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SHARE DATA DENGAN WINDOS 7

apa seh itu share data?????????
anda ingin mengetahui cara share data di blog ini tersedia
ingin mengetehui lihat di bawah ini











Langkah pertama


Setting Ip
- stop firewall
- start













Langkah ke 2
network dan sharing center











Langkah ke 3
  • view
  • LAN










Langkah ke 4

  • provertis











Langkah ke 5

  • pilih versi Ip
  • propertis










Langkah Ke 6


  • ok 2x
  • - close3x
2.Cek Conectivitas Komputer
  • -start











Langkah ke 7

-search
-ketik cmd
-pada kotak dialog cmd ketik ipconfig
-kemudian ketik ping spasi Ip computer lain










Langkah Ke 8

  • :jika hasil ping adalah request time out,artinya jaringan lemah dan jika hasil ping adalah reply from,artinya computer telah connect.
Share Data

-start











Langkah Ke 9
  • ke my computer
  • network














  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jaringan wilayah lokal (bahasa Inggris: local area network biasa disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus,gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
  2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
  3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.

BY:Google

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kisah Nabi Muhammad S.A.W

•Tahun gajah
Pada tahun ini datang pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah dari
negri Habasyah untuk merobohkan Ka’bah.
Maksud jahat mereka berhasil di gagalkan dengan pertolongan ALLAH
S.W.T yang mengirim burung Ababil,yang menjatuhkan batu-batu yang
Mengandung wabah penyakit dan menimpaknya atas pasukan Abrahah.
Peristiwa ini terjadi pada pertengahan Abad ke 6 masehi.
pada tahun ini pula dilahirkan Nabi besae Muhammad S.A.W sebagai
Nabi terakhir bagi umat manusia.


•Kelahiran Nabi Muhammad S.A.W
Beliau adalah keturunan dari ismail as.
nasabnya dari pihak bapak:Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Ghalib bin Fhr bin Malik bin Nudlor bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudlor bin Nijar bin Ma’ad bin Adam.
Nasabnya dari pihak ibu: Muhammad bin Aminah binti Wahab binti bin Abdul Manaf bin Zuhrah bin Khilab.
Muhammad dilahirkan dimekah pada hari senin 12 Robi’ul Awal tahun gajha yang bertepatan dengan tanggal 20 Nisaan tahun 571 Masehi.
Muhammad dibesarkan diMekkah sebagai anak yatim karena ayahnya Abdullah wafat di Madinah dalam keadaan sakit hingga wafat dirumah pamannya dari Bani Najjar.
setalah Muhammad berusai 4 tahun ,Halimah mengembalikannya kepada Ibunya ,Menurut riwayat selama ia menyusui Nabi S.A.W .Sering terjadi hal-hal luar biasa pada diri Nabi S.A.W


•Wafatnya Ibu Nabi Muhammad S.A.W
Ketika Nabi S.A.W menacapai usia 6 taun pergilah ibunya ketempat paman-paman dari Bani Najjar, kemadian kembali bersama beliau.dalam perjalanan pulang wafatlah ibunya disuatu tempat bernama Abwa’,yaitu sebuah desa yag terletek antara Mekkah dan Madinah.
Setalh itu Nabi duasuh oleh Ummu Aiman dan dirawat oleh kakek Abdul Mutthalib yang merupakna salah seorang termuka di Mekkah pada waktu itu .Abdul Mutholib sangat mencintai cucunya
setelah 2 tahun di rawat kakeknya ,kemudain Abdul Mutholib wafat dalam usai 140 tahun dan Nabi S.A.W dirawat oleh Abdul Thalib pamannya ,ayah dari imam ALI RA.


Perjalanan jalanan pertama
Tatkala Nbi Muhammad S.A.W mencapai usia 13 tahun , beliau pergi bersama pamannya Abu Thalib ke syam
Di suatu tempat beliau berjumpa dengan seorang pendeta Yahudi bernam Buhairah ada pula yang mengatakan pendeta nasrani.
Pendeta itu memahami adanya keistimewaan pada diri Nabi S.A.W dan berkata pada Abu Tholib :”sesungguhnya anak saudara ini akan mendapat kedudukan yang tinggi ,maka jagalah dia baik-baik.”
Kemudian pulanglah Abu Tholib bersama Nabi ke Mekkah.



Perjalanan ke dua
Ketika Nabi Muhammad mencapai usia 25 tahun, baliau pun pergi ke Syam untuk ke 2 kalinya dengan membawa barang dagang milik Khodijah binti Khuwailid, seorang wanita ternama dan kaya yang dipercayakan kepada beliau.
Dalam perjalana itu Nabi S.A.W,disertai sahaya Khadijah bernama Maisaroh.dalam perjalanan iu beliau bertemu dengan rahabi bernama Nasthur, dan ia pun memahami adanya keistimewaan-keistimewaan pada diri Nabi S.A.W Sebagaimana yang pernah dilihat oleh Buhairah.
Setelah selesai berdagang kembalilah mereka ke Mekkah.

Pernikahan Nabi Muhammad S.A.W
Setiba di Mekkah Beliau Menikah dengan Khadijah binti Khuwailid yaiu 2 bulan setelah kedatangannya
Kemudian beliau pindah kerumah Khadijah untuk memulai lembaran baru dari kehidupannya , umur Khadijah pada waktu itu berumur 40 tahun
Dari pernikahan itu lahir 3 orang putra yaitu Al-Qasim,Abdullah dan Thayyib, yang semuanya meninggal di waktu kecil , serta 4 orang putri yaitu Zainab,Ruqayyah,Ummu kalsum dan Fatimah.
Yang tertua dari mereka menikah dengan Abl Aash ibnu Rabi bin bdu Syam,Ruqayyah menikah dengan Utban bin Abi Lahab,sedangkan Ummu Kalsum menikah dengan Utaiban bin Abi Lahab
Dan Fatimah Az-Zahra ra.menikah dengan Ali BIN Abi Tholib ra.


Pengangkatan Muhammad sebagai Nabi
Tatkala Muhammad S.A.W mencapai usia 40 tahun turunlah wahyu pertama yang di bawa oleh Maliakat Jibril di Gua Hiro’
Wahyu itu ialah Firman ALLAH S.W.T:”Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia menciptakan manusai dari segumpal darah.”
Tatkala Jibril membawa wahyu kepada Nabi S.A.W Khadijah pergi menemuinya dan memberi tahukan kepadanya tentang peristiwa tersebut.Waraqah berkata:”Demi Tuhan yang nyawa Waraqah berada di tangan-NYA , jika engkau percaya hai Khadijah ,telah datang Malaikat Agung yang pernah datang kepada Musa dan sesungguhnya ia(Muhammad)adalah Nabi dari ummat ini.”


Hijrah Nabi Muhammad S.A.W
Hijrah ke negri Habasyah
Tatkala gangguan kaum kafir Quraisy makin bertambah sengit dengan melakukan penyiksaan-penyiksaan terhadap kam muslm,maka Nabi S.A.W memutuskan untuk hijrah ke Habasyah.
Kemudian berangkatlah 11 orang laki-lak dan 4 orang perempuan ke negri Habasyah (Ethiopia)di bawah pimpinan Ja’far bin Abi Tholib.
Setelah itu menyusul yang lain sehingga kaum Mujahirin berjumlah 83 laki-laki dan 18 perempuan.
Tatkla kaum Quraisy mendengar kabar itu ,mereka mengutus delegasi kepada Najasyi raja Habasyah yang di antara mereka terdapat Abdullah bin Abi Rabi’ah dan Amru bin Aash sebaga juru bicara kaum musrikin kepada raja:”telah datang ke negr ku anak-anak bodoh dari negri kami yang telah meninggalkan agama kaum mereka dan tidak melakukan agamamu.mereka datang dengan membawa agama yang mereka buat dan tidak kita kenal,sedangkan kami diutus mengenai urusan mereka ,oleh pemuka-pemuka kaum mereka dari bapak-bapak,paman-paman dan keluarga-keluarga mereka.”



Peperangan di Jaman Nabi
Peperangan badar besar terjadi pada tahun 2 hijriah ,antara 313 prajurit muslim dengan 1.000 prajurit Quraisy.
Pertempuran ini merupkan penentu antara yang hak dan yang batil , karena disitu kaum muslim mendapat kemenangan dan berhasil menawan 70 orang kaum Quraisy,serta membunuh 70 orang dari mereka.
Adapun kaum muslim hanya kehilangan 12 orang yang tewas sebagai syuhada.
Badar adalah nama desa yang terletak antara Mekkah dan Madinah.


Perdamaian
Pada tnggal 5 hijriah Nabi S.A.W keluar menuju mekkah untuk melakukan umroh dengan 1500 orang tampa membawa senjata,kecuali pedagang dalam sarungnya .
Ketika mereka di Hudaibiyah sebuah sumur yang letaknya satu marhalah dari Mekkah ,keluarlah kaum Quraisy untuk menghalangi mereka masuk ,akan tetapi tidak terjadi pertempuran ,sebaliknya di adakan perdamaian antara kedua belah pihak.
Setelah tinggal beberapa hari di situ kaum muslim pulang ke madinah


Meninggalnya Nabi Muhammad S.A.W
AKHIRNYA PADA HARI SENIN 12 Rabi’ul awal tahun 11 H .,wafatlah Rosulullah S.A.W .
Rosulullah berwasiat kepada Anshor agar memperlakukan kaum Muhajirin dengan baik dan menitipkan anak Yatim.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

RELIJI

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Imam Syafi’i, begitulah orang-orang menyebut dan mengenal nama ini, begitu lekat di dalam hati, setelah nama-nama seperti Khulafaur Rasyidin. Namun sangat disayangkan, orang-orang mengenal Imam Syafi’i hanya dalam kapasitasnya sebagai ahli fiqih. Padahal beliau adalah tokoh dari kalangan umat Islam dengan multi keahlian. Karena itu ketika memasuki Baghdad, beliau dijuluki Nashirul Hadits (pembela hadits). Dan Imam Adz-Dzahabi menjuluki beliau dengan sebutan Nashirus Sunnah (pembela sunnah) dan salah seorang Mujaddid (pembaharu) pada abad kedua hijriyah.

Muhammad bin Ali bin Shabbah Al-Baldani berkata: “Inilah wasiat Imam Syafi’i yang diberikan kepada para sahabatnya, ‘Hendaklah Anda bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Alloh Yang Maha Satu, yang tiada sekutu bagiNya. Dan sesungguhnya Muhammad bin Abdillah adalah hamba dan RasulNya. Kami tidak membedakan para rasul antara satu dengan yang lain. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Alloh Subhanahu wa Ta’ala semata, Tuhan semesta alam yang tiada bersekutu dengan sesuatu pun. Untuk itulah aku diperintah, dan saya termasuk golongan orang yang menyerahkan diri kepadaNya. Sesungguhnya Alloh Subhanahu wa Ta’ala membangkitkan orang dari kubur dan sesungguhnya Surga itu haq, Neraka itu haq, adzab Neraka itu haq, hisab itu haq dan timbangan amal serta jembatan itu haq dan benar adanya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala membalas hambaNya sesuai dengan amal perbuatannya. Di atas keyakinan ini aku hidup dan mati, dan dibangkitkan lagi InsyaAlloh. Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah kalam Alloh Subhanahu wa Ta’ala, bukan makhluk ciptaanNya. Sesungguhnya Alloh Subhanahu wa Ta’ala di hari akhir nanti akan dilihat oleh orang-orang mukmin dengan mata telanjang, jelas, terang tanpa ada suatu penghalang, dan mereka mendengar firmanNya, sedangkan Dia berada di atas ‘Arsy. Sesungguhnya takdir, baik buruknya adalah berasal dari Alloh Yang Maha Perkasa dan Agung. Tidak terjadi sesuatu kecuali apa yang Alloh Subhanahu wa Ta’ala kehendaki dan Dia tetapkan dalam qadha’ qadarNya.

Sesungguhnya sebaik-baik manusia setelah Baginda Rasullulloh shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali radhiallahu’anhum. Aku mencintai dan setia kepada mereka, dan memohonkan ampun bagi mereka, bagi pengikut perang Jamal dan Shiffin, baik yang membunuh maupun yang terbunuh, dan bagi segenap Nabi. Kami setia kepada pemimpin negara Islam (yang berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah) selama mereka mendirikan sholat. Tidak boleh membangkang serta memberontak mereka dengan senjata. Kekhilafahan (kepemimpinan) berada di tangan orang Quraisy. Dan sesungguhnya setiap yang banyaknya memabukkan, maka sedikitnya pun diharamkan. Dan nikah mut’ah adalah haram.

Aku berwasiat kepadamu dengan taqwa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, konsisten dengan sunnah dan atsar dari Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Tinggalkanlah bid’ah dan hawa nafsu. Bertaqwalah kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala sejauh yang engkau mampu. Ikutilah shalat Jum’at, jama’ah dan sunnah (Rasullulloh Shallallahu’alaihi wasallam). Berimanlah dan pelajarilah agama ini. Siapa yang mendatangiku di waktu ajalku tiba, maka bimbinglah aku membaca “Laailahaillallah wahdahu lasyarikalahu waanna Muhammadan ‘abduhu warasuluh”.

Di antara yang diriwayatkan Abu Tsaur dan Abu Syu’aib tentang wasiat Imam Syafi’i adalah: “Aku tidak mengkafirkan seseorang dari ahli tauhid dengan sebuah dosa, sekalipun mengerjakan dosa besar, aku serahkan mereka kepada Alloh Azza Wajalla dan kepada takdir serta iradah-Nya, baik atau buruknya, dan keduanya adalah makhluk, diciptakan atas para hamba dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Siapa yang dikehendaki menjadi kafir, kafirlah dia, dan siapa yang dikehendakiNya menjadi mukmin, mukminlah dia. Tetapi Alloh Subhanahu wa Ta’ala tidak ridha dengan keburukan dan kejahatan dan tidak memerintahkan atau menyukainya. Dia memerintahkan ketaatan, mencintai dan meridhainya. Orang yang baik dari umat Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam masuk Surga bukan karena kebaikannya (tetapi karena rahmatNya). Dan orang jahat masuk Neraka bukan karena kejahatannya semata. Dia menciptakan makhluk berdasarkan keinginan dan kehendakNya, maka segala sesuatu dimudahkan bagi orang yang diperuntukkannya, sebagaimana yang terdapat dalam hadits. (Riwayat Al-Bukhari, Muslim dan lainnya).

Aku mengakui hak pendahulu Islam yang sholeh yang dipilih oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala untuk menyertai NabiNya, mengambil keutamaannya. Aku menutup mulut dari apa yang terjadi di antara mereka, pertentangan ataupun peperangan baik besar maupun kecil. Aku mendahulukan Abu Bakar, kemudian Umar kemudian Utsman kemudian Ali radhiallahu ‘anhum. Mereka adalah Khulafaur Rasyidin. Aku ikat hati dan lisanku, bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan, bukan makhluk yang diciptakan. Sedangkan mempermasalahkan lafazh (ucapan seseorang yang melafazhkan Al-Qur’an apakah makhluk atau bukan) adalah bid’ah, begitu pula sikap tawaqquf (diam, tidak mau mengatakan Al-Qur’an itu bukan makhluk, juga tidak mau mengatakan Al-Qur’an itu makhluk”) adalah bid’ah. Iman adalah ucapan dan amalan yang mengalami pasang surut. (Lihat Al-Amru bil Ittiba’, As-Suyuthi, hal. 152-154, tahqiq Mustofa Asyur; Ijtima’ul Juyusyil Islamiyah, Ibnul Qayyim, 165).

Kesimpulan wasiat di atas yaitu:

  • Aqidah Imam Syafi’i adalah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah

  • Sumber aqidah Imam Syafi’i adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Beliau pernah mengucapkan: sebuah ucapan seperti apapun tidak akan pasti (tidak diterima) kecuali dengan (dasar) Kitabulloh atau Sunnah RasulNya. Dan setiap yang berbicara tidak berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah, maka ia adalah mengigau (membual, tidak ada artinya). Waallu a’lam. ( Manaqibusy Syafi’i, 1/470&475)

  • Manhaj Imam Syafi’i dalam aqidah menetapkan apa yang ditetapkan oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan RasulNya, dan menolak apa yang ditolak oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan RasulNya. Karena itu beliau menetapkan sifat istiwa’ (Alloh Subhanahu wa Ta’ala bersemayam di atas), ru’yatul mukminin lirrabbihim (orang mukmin melihat Tuhannya) dan lain sebagainya.

    • Dalam hal sifat-sifat Alloh Subhanahu wa Ta’ala, Imam Syafi’i mengimani makna zhahirnya lafazh tanpa takwil (meniadakan makna tersebut) apalagi ta’thil (membelokkan maknanya). Beliau berkata: “Hadits itu berdasarkan zhahirnya. Dan jika ia mengandung makna lebih dari satu, maka makna yang lebih mirip dengan zhahirnya itu yang lebih utama.” (Al-Mizanul Kubra, 1/60; Ijtima’ul Juyusy, 95).

      Imam Syafi’i pernah ditanya tentang sifat-sifat Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang harus diimani, maka beliau menjawab, bahwa Alloh Subhanahu wa Ta’ala memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang telah dikabarkan oleh kitabNya dan dijelaskan oleh NabiNya kepada umatnya. Tidak seorang pun boleh menolaknya setelah hujjah (keterangan) sampai kepadanya karena Al-Qur’an turun dengan membawa nama-nama dan sifat-sifat itu.

      Maka barangsiapa yang menolaknya setelah tegaknya hujjah, ia adalah kafir. Adapun sebelum tegaknya hujjah, ia adalah ma’dzur (diampuni) karena kebodohannya, sebab hal (nama-nama dan sifat-sifat Alloh Subhanahu wa Ta’ala) itu tidak bisa diketahui dengan akal dan pemikiran. Alloh Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan bahwa Dia memiliki sifat “Yadaini” (dua tangan), dengan firmanNya, yang artinya: “Tetapi kedua tangan Alloh terbuka” (QS: Al-Maidah: 64). Dia memiliki wajah, dengan firmanNya, yang artinya: “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali wajahNya” (QS: Al-Qashash: 88).” (Manaqib Asy-Syafi’i, Baihaqi, 1/412-413; Ushul I’tiqad Ahlis Sunnah, Al-Lalikai, 2/702; Siyar A’lam An-Nubala’, 10/79-80; Ijtima’ Al-Juyusy Al-Islamiyah, Ibnul Qayyim, 94).

  • Kata-kata “As-Sunnah” dalam ucapan dan wasiat Imam Syafi’i dimaksudkan untuk tiga arti. Pertama, adalah apa saja yang diajarkan dan diamalkan oleh Rasululloh, berarti lawan dari bid’ah. Kedua, adalah aqidah shahihah yang disebut juga tauhid (lawan dari kalam atau ra’yu). Berarti ilmu tauhid adalah bukan ilmu kalam begitu pula sebaliknya. Imam Syafi’i berkata: “Siapa yang mendalami ilmu kalam, maka seakan-akan ia telah menyelam ke dalam samudera ketika ombaknya sedang menggunung”. (Al-Mizanul Kubra, Asy-Sya’rani, 1/60). Ketiga, As-Sunnah dimaksudkan sebagai sinonim dari hadits yaitu apa yang datang dari Rasululloh selain Al-Qur’an.

    Ahlus Sunnah disebut juga oleh Imam Syafi’i dengan sebutan Ahlul Hadits. Karena itu beliau juga berwasiat: “Ikutilah Ahlul Hadits, karena mereka adalah manusia yang paling banyak benarnya.” (Al-Adab Asy-Syar’iyah, Ibnu Muflih, 1/231). “Ahli Hadits di setiap zaman adalah bagaikan sahabat Nabi.” (Al-Mizanul Kubra, 1/60)

Di antara Ahlul Hadits yang diperintahkan oleh Imam Syafi’i untuk diikuti adalah Imam Ahmad bin Hanbal, murid Imam Syafi’i sendiri yang menurut Imam Nawawi: “Imam Ahmad adalah imamnya Ashhabul Hadits, imam Ahli Hadits.”

(Sumber Rujukan: Al-Majmu’, Syarhul Muhazzab; Siar A’lam, 10/5-6; Tadzkiratul Huffazh, 1/361; dan sebagaimana dilihat pada setiap penggalan diatas).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS